Senin, 09 Juni 2008

Lalai, Rindu dan Ujian Cinta

LALAI
ini aku sungguh tak tahu diri
mengaku berdiri laga alif
menunduk ruku
menyungkur sujud
merendah hak
..........
hanya Engkau tempatku menyembah
hanya Engkau tempatku memohon
.........
sementara huruf dunia
masih tampak indah pada mata
butalah hati yang tertipu
telingalah tuli pekak tak tahu
ini aku sungguh tak tahu diri
dipinggir jahanam
masih saja mengimpi dunia
sering lupa hadap pada siapa

RINDU
kidung burung nyanyi rindu
kapan lepas sangkar kekar pagar badan
belenggu berat menggantung pikir
kebebasan terkunci diam
dalam baju terkancing rapat
burung itulah rinduku
pada bebas alam luas
tanpa tepi, hanya kuasa ilahi
tenggelam diri dalam samudra cinta
melayang pada awan tak terperi
tiada gundah
tiada resah
tiada duka
tiada suka
dengan kehendaknya
ingin bertemu

UJIAN CINTA
perahu berlayar menangkap angin
pada samudra penuh rahasia
pelaut menyelami air pada ilmu
memungut mutiara pada dasarnya
.........
janganlah sampai tertipu
ikan-ikan begitu merona
menambat hati yang terpesona
ganggang laut sediakan jerat
cinta palsu ajak binasa
jauh dari terang surya
tersuruk lelap dalam gulita
.........
teringatlah pada kisah
sang kekasih dalam derita
dalam gelap tiada terkira
40 hari lamanya
.........
siapkah seperti Yunus
sudahkah sedia
udara dalam dada
sampai kapankah bertahan
menunggu jawab dari doa
sang kekasih yang teruji cinta

Surabaya, 5 Juni 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar